Ini Beberapa Kegiatan yang Dilaksanakan di Lingkungan Kepolisian!
Polda Bangka Belitung, viralperistiwa.com –Bidang Hubungan Masyarakat,- Ketua Juri Kompolnas Awards Hendardi mengungkapkan alasan diselenggarakannya Penilaian dalam Kompolnas Awards yang dilakukan di Polda Bangka Belitung.
Menurutnya, Kompolnas Awards yang diselenggarakan ini sebagai wujud untuk memajukan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Ia juga menyebutkan bahwa masyarakat juga memiliki peran yang penting untuk mendorong polisi lebih baik dan maju.
“Ini dalam rangka memajukan Kepolisian RI yang sehari-hari bersentuhan dengan masyarakat dalam memberikan perlindungan, pengayoman serta pelayanan masyarakat. Tentunya ini juga tanggung jawab masyarakat untuk mendorong polisi lebih baik dan maju.”kata Hendardi, Selasa (13/6/23) usai kegiatan di Gedung Tribrata Polda Bangka Belitung.
Hendardi juga mengatakan bahwa berbagai kegiatan penghargaan telah dilaksanakan dilingkungan Kepolisian. Seperti halnya Hoegeng Awards hingga Kompolnas Awards ini.
Dikatakan Hendardi, penghargaan seperti ini dilakukan mengingat Kompolnas merupakan bagian dari pengawasan kinerja dari Kepolisian.
“Saya kira ini penting peran Kompolnas dalam mengawasi Polisi dan kami memberikan award ataupun rewadrs bagi satwil berprestasi dan sarker berprestasi.”ungkapnya.
Hendardi juga mengungkapkan bahwa ada sebanyak 10 Polda dan 10 Polres diseluruh Indonesia yang dilakukan penilaian.
Penilaian ini sendiri, lanjut Hendardi, dilakukan oleh dewan juri yang sudah dibentuk oleh Kompolnas.
“Kalau untuk penilaian Satwil sendiri ada Polda dan Polres. Dan itu ada dewan jurinya yang diɓentuk Kompolnas dan ditandatangani oleh Ketua Kompolnas Mahfud MD, antara lain dari Kompolnas sendiri, Itwasum Polri, unsur konsultan dari Mabes dan dari masyarakat saya sendiri,”lanjutnya.
Sementara itu, mengenai indikator penilaian, Hendardi menuturkan bahwa terdapat banyak indikator yang telah disusun oleh Kompolnas.
Namun, indikator yang paling utama dalam penilaian di Kepolisian adalah terkait pelayanan terhadap publik yang dikarenakan Kepolisian yang berurusan langsung dengan Publik.
“Untuk indikator penilaian sendiri, kami menyusun indikator yang banyak. Tetapi begini, yang terutamanya adalah pelayanan terhadap publik karena polisi berurusan dengan publik. Banyak indikator yang kita gunakan namun yang terpenting bahwa indikator ini mencerminkan apa yang Polda lakukan.”tuturnya.
Selain itu, Juri Kompolnas Awards ini menyebutkan bahwa penilaian disetiap Polda dan Polres memiliki penilaian indikator yang berbeda.
Alasannya dikatakan Juri Kompolnas Awards itu meskipun setiap Polda walaupun tipe A, namun tidak bisa disamakan dengan Polda tipe A lainnya.
“Oleh sebab itu ada perbedaan, dan ini perlu keseimbangan dengan penilaian di Polda-polda lain.”terangnya.
“Jadi kita coba mengambil penilaian itu, Polda Babel dan Polres Beltim masuk dalam kategori 5 besar Polda dan Polres yang kami nilai dan masyarakat babel bisa cukup berbangga bahwa kepolisian cukup bisa masuk dalam kategori itu.”tambahnya.
Lebih lanjut, Hendardi menjelaskan bahwa pertemuan Kompolnas dengan Kapolda dan jajarannya untuk mengetahui lebih jauh tentang apa yang sudah dilakukan oleh Polda Bangka Belitung dan Jajaran.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pertemuan dengan beberapa Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Tomas) Bangka Belitung.
“Kami melihat masyarakat Babel adalah masyarakat heterogen dalam agama, suku dan ras. Maka dari itu, kami mengambil sampel dari 3 tokoh ini untuk mencari dan menggali informasi.”sebutnya.
Pihaknya, kata Hendardi juga turut melakukan penilaian langsung terhadap beberapa Unit Pelayanan Publik seperti Pelayanan SKCK, Pelayanan Sim dan STNK serta pengaduan dari masyarakat.
Tak hanya itu, Juri Kompolnas Awards ini menyebutkan bahwa pihaknya juga memiliki ketertarikan dengan beberapa program yang telah dilaksanakan oleh Kepolisian Bangka Belitung.
Yakni seperti Program Jumat Curhat sampai Program yang baru diinisiasi oleh Kapolda Bangka Belitung Irjen Pol Yan Sultra.
“Tentu saja kalau kita lihat program jumat curhat sebagai acara ceremonial saja. Tetapi Kalau Kapolda ke warkop dan disitu bisa berbicara dengan siapa saja, apa itu bisa kita sebut program ceremonial. Tentunya tidak. Ini malah merupakan program inovasi yang kreatif dan bisa menjadi contoh bagi Polda dan Polres yang lain.”ungkap Hendardi Tim Juri Kompolnas Awards.