Puluhan Ponton Selam Diduga Ilegal Kotori Pantai Matras
Sungailiat,- Viralperistiwa.com- Puluhan ponton laut selam yang diduga ilegal parkir di kawasan pantai Matras, Kelurahan Sinar Baru, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, kamis (14/03/2024).
Pada saat kami melakukan observasi di lapangan pada kamis (14/03/2024) sore, puluhan ponton timah yang diduga ilegal tersebut memang tidaklah beraktivitas.
Namun puluhan ponton tersebut terlihat jelas di bibir daerah pantai Matras, Sungailiat, Kabupaten Bangka.
Sangat disayangkan, Bangka Belitung yang terkenal dengan pemandangan pantai yang sangat indah, namun harus tercoreng tatkala para penambang timah yang diduga ilegal dengan santainya memarkirkan puluhan pontonnya di pantai Matras.
Hal itu tak hanya mengganggu keindahan pantai saja, puluhan ponton tersebut bila beroperasi maka akan menyebabkan ekosistem yang ada di laut tersebut juga terancam punah.
Sangat disayangkan, Ekosistem laut Bangka Belitung yang beragam dan keindahan pantai yang indah harus tergerus tatkala puluhan ponton timah selam memenuhi pantai Bangka Belitung.
Tak hanya itu, dampak juga dirasakan oleh para nelayan yang mencari ikan, dimana akibat dari tambang timah ponton selam ilegal menyebabkan wilayah tangkap dari nelayan yang semakin jauh sehingga waktu dan modal untuk kebutuhan melaut semakin bertambah serta meningkatnya resiko keselamatan saat melaut.
Berdasarkan hal ini, untuk itu kami meminta Kapolres Bangka dan Kasat Polairud untuk membersihkan ponton-ponton laut selam yang ada di wilayah perairan laut Matras, Sungailiat, Kabupaten Bangka karena hal tersebut telah dibiarkan selama bertahun-tahun dan mengganggu pemandangan para wisatawan yang ingin menikmati keindahan laut.
Selain itu, para wisatawan juga akan berpikir dua kali untuk mandi di air pantai tersebut, karena kondisi air laut yang kotor.
Kami telah mengkonfirmasikan hal ini kepada Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka, S.I.K., M.H., M.I.K. pada kamis (14/03/2024) malam.
“Terima kasih infonya, nanti kita cek dulu”, balas Kapolres Bangka AKBP Toni Sarjaka.