Oktober 8, 2025

Ijazah Palsu Belum Ada Titik Terang, Wakil Gubernur H Diduga Terseret Kasus Penipuan Hotel

0
54bf1617-3b88-4f9c-b083-06f23246401f

Pangkalpinang, viralperistiwa.com — Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Inisial H, kembali mencuat dalam pusaran isu negatif. Setelah beberapa waktu terakhir terseret dalam dugaan penggunaan ijazah palsu, kini inisial H resmi dilaporkan ke Polda Babel atas dugaan penipuan dan penyalahgunaan fasilitas hotel (17/7).

Laporan tersebut dilayangkan oleh Adelia Saragih, mantan manajer hotel di Pangkalpinang, pada Kamis (17/7) sekitar pukul 14.00 WIB. Didampingi kuasa hukumnya, Aldy Salim, S.H., Adelia melaporkan inisial H karena merasa dirugikan secara finansial maupun profesional.

Ia mengaku harus menanggung sendiri seluruh biaya tagihan hotel yang digunakan oleh inisial H, yang diduga dilakukan sejak ia masih menjabat sebagai anggota DPRD hingga menjadi wakil gubernur.

Inisial H ini disebut kerap memesan kamar dan fasilitas hotel atas nama pribadi maupun mengatasnamakan kantor Wakil Gubernur. Namun, selama bertahun-tahun tidak ada satupun tagihan yang dilunasi. Fasilitas dinikmati, biaya ditinggal begitu saja.

Dugaan manipulasi dan kelalaian membayar ini memperburuk citra pejabat publik di mata masyarakat. Tidak sedikit yang menilai perbuatan tersebut mencerminkan sikap tidak bertanggung jawab dan menyalahgunakan jabatan, dengan menjadikan status politik sebagai tameng untuk menghindari kewajiban membayar.

Lebih dari itu, laporan ini mempertegas bahwa nama Inisial H kini bukan hanya tersangkut satu perkara. Sebelumnya, ia juga telah diperiksa polisi terkait dugaan penggunaan ijazah S1 palsu. Kasus itu mulai diselidiki sejak awal Juni 2025, dengan 10 orang saksi telah diperiksa, termasuk inisial H sendiri. Namun hingga kini, penyidikan masih mandek tanpa kejelasan arah penyelesaian.

Belum cukup sampai di situ, dinamika internal pemerintahan provinsi juga tidak tenang. Hubungan antara inisial H dan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, disebut-sebut memburuk akibat konflik kewenangan dan kebijakan perjalanan dinas. Ketegangan ini membuat roda pemerintahan terhambat oleh ketidakkompakan di pucuk pimpinan.

Sejumlah tokoh masyarakat dan pengamat pemerintahan menyebut bahwa inisial H telah mencederai marwah jabatan publik. Tuduhan penipuan dan jejak dugaan ijazah palsu dianggap cukup untuk memicu tekanan agar ia mundur dari jabatannya, demi menyelamatkan wajah pemerintah daerah.

Tim media mencoba menghubungi H untuk meminta keterangan. Namun, hingga berita ini dinaikkan, H belum memberikan klarifikasi atau tanggapan apa pun terkait laporan dugaan penipuan hotel maupun perkembangan kasus ijazah palsu. Sikap diam tersebut justru memperkuat kesan negatif di mata masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *