Oktober 7, 2025

Terkait Kisruh 1000 Bibit Sawit Desa Kemuja, Ini Bantahan Kades Solehan

0
b114e257-6e38-476d-965e-3f065b2284c7

Bangka Induk, viralperistiwa.com – Dalam Rencana Kerja Dinas Pertanian Tahun Anggaran 2023, yang copy-nya didapatkan oleh redaksi, setelah dikaji dan dilakukan tugas jurnalistik konfirmasi ke Former Kadis Pertanian 2023, SN disebutkan tidak ada pengadaan anggaran bibit sawit di TA tersebut, Kamis 18 September 2025.

Namun begitu, hasil kerja jurnalistik tersebut masih juga menuai nyinyiran ala emak-emak kaleng rombeng bagi sebagian pihak yang ditengarai selama ini “dekat” dengan pihak yang menjadi objek berita sebelumnya.

“Ada pihak yang infonya ngomel-ngomel ketika berita “Duarr Kades Kemuja Diduga Tersangkut Kasus Pengadaan Bibit Sawit TA 2024″ bro,” sebut salah satu peserta rapat redaksi pagi ini.

Media seketika langsung gercep melakukan upaya konfirmasi lanjutan pada objek berita sebelumnya, Kades Kemuja 2025, Solehan. Setelah terhubung, dalam wawancara terbuka yang dilakukan saat rapat redaksi tadi, Solehan mengaku berkeberatan dengan beberapa frasa kalimat yang ada dalam pemberitaan.

“Iya pak, kan saya baru menjabat di bulan Juli 2024 kemarin. Soal keberatan yang saya maksud adalah penyebutan kata “Oknum” dalam paragraf berita,” ungkap Kades.

Redaksi pun bergerak sesuai dengan Peraturan hak jawab yang dimuat Undang-undang Pers nomor 40 tahun 1999 dalam pasal 1, pasal 5, pasal 11, dan pasal 15.

“Kalau soal hak jawab, biarlah tidak usah. Cuma soal penyebutan proposal bodong, terus terang bukan bodong, tapi memang ada proposalnya dan itu yang mengetahui pihak Sekdes Mawardi,” bantah Kades lagi.

Media juga menjelaskan bahwa, pemilihan diksi kalimat “bodong” semata-mata karena informasi sebelumnya mengatakan bahwa pihak penandatangan dalam proposal tadi justru dilakukan oleh Sekdes.

Konfimasi pun langsung dipertajam, dengan fokus pada frame proposal dan kejelasan status 1000 bibit sawit yang menjadi sorotan warga desa Kemuja kabupaten Bangka belakangan ini.

“Nah kalau soal 1000 bibit itu ku tak tau menau soal itu. Yang tau itu Ketua Gapoktan,” sambung Kades tanpa menjelaskan bahwa sosok yang disebut sebagai Ketua Gapoktan tadi sesungguhnya adalah Sekdes Mawardi itu sendiri.

Di ujung wawancara Kades pun mengatakan bahwa dirinya sebelum menjadi Kades terpilih berprofesi sebagai seorang pendidik alias guru sekolah.

“(Bahkan) Saya siap dicopot sebagai Kades kalau (terbukti) bersalah,” tegasnya. (Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *