Oktober 7, 2025

Titik Banjir Sudah Diketahui Sejak Lama, Mengapa Sekda Mie Go Tidak Bertindak?

0
WhatsApp Image 2025-09-18 at 12.45.47

Pangkalpinang, viralperistiwa.com – Tak jarang, ucapan pejabat publik justru menuai kontroversi dan memperkeruh suasana. Dalam beberapa hal malah cenderung mendegradasi soal kinerja pejabat yang bersangkutan selama masa jabatan yang berlangsung, Kamis (18/9).

Hal ini diungkapkan seorang mahasiswa S2 program studi Ilmu Pemerintahan Universitas 11 Maret, Teguh Santoso ketika dimintai komentarnya menyoal terlalu seringnya statement blunder pejabat publik. Baik di tingkat pusat maupun yang konyolnya lagi di tingkat daerah.

“Alih-alih meraih simpati rakyat atas pernyataan tersebut, saya melihat justru makin mengokohkan betapa selama ini genre pejabat baik di tingkat pusat ataupun di tingkat lokal masih cenderung bermain dalam ranah kekuasaan ketimbang kepemimpinan,”kata dia.

 

Selain dinilai hanya meminta atensi atau berkeinginan menarik perhatian dari proses bergantinya estafet kepemimpinan dari PJ ke Walikota Terpilih di Pemkot Pangkalpinang, pernyataan tadi bisa juga dinilai hanya mempertegas perihal minimnya perhatian pemerintah kota terhadap pokok problem langganan banjir dan penerangan jalan.

“Kalau mau jujur, sebenarnya kan sudah tahu bahwa letak kotamadya Pangkalpinang sendiri -ibaratnya- berada di dasar sebuah mangkuk sehingga rentan terhadap genangan air. Nah, yang jadi pertanyaan apakah pihak Pemkot sendiri sudah melakukan upaya-upaya terukur, berkesinambungan juga efektif terkait mitigasi bencana, problem solving di hulu dan hilir aliran air di kota tersebut misalnya? Saya pikir, masih stagnan ya,” kata Teguh mengkritisi kinerja rezim Pemkot Pangkalpinang kurun waktu 2018-2023 tadi.

 

Sebagai informasi, sebelumnya Sekda Pemkot Pangkalpinang Mie Go mengatakan bahwa pemkot Pangkalpinang telah membangun kolam retensi di Bukit Nyato untuk menampung aliran air dari Bukit Sari. Dalam upaya Pemkot mengurangi dampak dari banjir tahunan di kota tersebut. Namun kapasitasnya masih terbatas, sehingga penanganannya dilakukan bertahap melalui anggaran berikutnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda Mie Go juga menyampaikan terkait penerangan jalan yang ada di salah satu perumahan Kelurahan Air Kepala Tujuh, jika aset masih di pengembang, maka harus diserahkan ke pemerintah daerah dulu.

(Tim).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *