Desember 20, 2025

Perseteruan TikTok Istri Kasatpol PP Pangkalpinang Berujung Kerumunan Warga

0
IMG-20251220-WA0018

Pangkalpinang, viralperistiwa.com – Perseteruan pribadi di TikTok antara istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang, Gusti Dini Hariati, dengan sejumlah pengguna lain sudah berlangsung berbulan-bulan dan sempat saling melaporkan ke pihak berwajib.

Konflik yang awalnya bersifat pribadi ini memanas karena istri Kasatpol PP membawa anak-anak ke dalam perseteruan, sehingga berdampak pada psikologis anak dan menarik perhatian publik ketika berlanjut ke dunia nyata pada Rabu malam (18/12/2025).

Berdasarkan pantauan, akun My_Name_UBM, milik istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang, berseteru secara terbuka dengan akun Tiwie_3g serta sejumlah akun lain seperti Ama Bangke dan Ibu Suri Wakanda.

Perseteruan ini berlangsung melalui live TikTok dan saling balas unggahan yang menyinggung pihak lawan, memancing amarah, dan perhatian warganet.

Konflik di media sosial semakin panas karena istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang membawa anak-anak ke dalam perseteruan, melalui unggahan yang menyinggung pihak lawan.

Hal ini menuai kritik karena dianggap memperluas konflik, mengabaikan etika, dan menjerumuskan anak ke dalam masalah orang dewasa.

Unggahan tersebut memancing kemarahan Tiwie_3g dan pihak lawan, yang kemudian melakukan live TikTok sambil menegaskan bahwa masalah orang dewasa tidak seharusnya menyeret anak-anak.

Banyak warganet mengecam tindakan istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang yang dianggap mengabaikan norma sosial dan tanggung jawab moral.

Tak lama kemudian, istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang kembali mengunggah konten di TikTok yang ditafsirkan sebagai tantangan untuk bertemu langsung pihak lawan, termasuk kalimat “standby di rumah siapa tahu ada yang ingin bertemu”. Unggahan ini semakin memanaskan situasi dan membuat perseteruan daring merembet ke dunia nyata.

Ratusan warga pun memadati sekitar rumah dinas Kasatpol PP di Jalan Adhyaksa, Pangkalpinang. Sebagian mengikuti live TikTok, sebagian lain ingin menyaksikan langsung.

Kepadatan lalu lintas memaksa aparat kepolisian turun tangan untuk mengatur situasi, namun kerumunan tetap ramai dan menimbulkan sorak-sorai.

Dalam peristiwa itu, istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang tidak terlihat menemui massa, sementara yang hadir hanya Efran, Kasatpol PP Kota Pangkalpinang, beserta sejumlah anggota Satpol PP.

Publik menyoroti bahwa sebagai pimpinan, Efran seharusnya menegur istrinya dengan tegas agar tidak memperpanjang konflik yang sudah berdampak pada ketertiban masyarakat.

Massa kemudian diarahkan ke Polresta Pangkalpinang untuk menyelesaikan masalah, namun kerumunan tetap memadati jalan dan menimbulkan kemacetan.

Banyak warganet menilai, Efran gagal memberi contoh etis karena tidak mengambil langkah preventif untuk menghentikan perseteruan yang dipertontonkan secara publik.

Kritik publik semakin tajam karena konflik ini tidak hanya berhenti di media sosial, tetapi juga menyeret anak-anak dan memancing massa untuk berkumpul di ruang publik. Sikap pasif Efran dinilai memperburuk ketertiban dan merusak citra institusi penegak hukum daerah.

Selain itu, istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang terus memancing emosi lawan melalui unggahan TikTok, menunjukkan kurangnya tanggung jawab moral sebagai seorang figur publik. Publik mempertanyakan, bagaimana seorang pejabat penegak ketertiban membiarkan anggota keluarganya berperilaku seperti ini di depan umum.

Sejumlah warganet menekankan bahwa tindakan istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang dan pasifnya Efran menimbulkan preseden buruk: konflik media sosial bisa berlanjut ke dunia nyata, melibatkan anak-anak, dan mengganggu ketertiban umum. Kritik ini menyoroti perlunya tanggung jawab ganda dari pejabat publik—baik untuk dirinya sendiri maupun anggota keluarga.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak Satpol PP Kota Pangkalpinang maupun kepolisian terkait langkah lanjutan. Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa mengabaikan konflik digital, terutama yang menyeret anak-anak dan pejabat publik, dapat merusak ketertiban dan wibawa institusi, dan warganet menuntut tindakan tegas terhadap istri Kasatpol PP Kota Pangkalpinang serta Efran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page