Program Ketahanan Pangan Lapas Pangkalpinang Dinilai Berhasil, Warga Binaan Panen Pakcoy Hidroponik
Pangkalpinang, viralperistiwa.com – Program ketahanan pangan yang dijalankan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pangkalpinang kembali mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Kali ini, apresiasi disampaikan langsung oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah Pangkalpinang saat mengikuti kegiatan panen sayuran pakcoy hasil budidaya hidroponik di area Seksi Kegiatan Kerja (Giatja) Lapas Pangkalpinang, Selasa (30/12).

Dalam kegiatan panen tersebut, Lapas Pangkalpinang berhasil menghasilkan sebanyak 28 kilogram pakcoy. Program ketahanan pangan ini merupakan bagian dari pembinaan kemandirian Warga Binaan melalui pemanfaatan lahan yang dikelola secara produktif dan berkelanjutan.
Selain mendukung ketersediaan pangan sehat, kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran keterampilan kerja bagi Warga Binaan.
Melalui program ini, Warga Binaan dilibatkan secara aktif mulai dari proses penanaman, perawatan, hingga panen.
Hal tersebut bertujuan untuk menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, serta etos kerja sebagai bekal ketika mereka kembali ke tengah masyarakat.

Kepala Seksi Giatja Lapas Pangkalpinang, Mulsa Afrianto, menjelaskan bahwa program ketahanan pangan merupakan salah satu bentuk pembinaan kemandirian yang terus dikembangkan secara berkelanjutan.
Ia menyebutkan, hasil panen dari kegiatan tersebut tidak hanya dimanfaatkan secara internal, tetapi juga dipasarkan melalui mitra kerja sama, yakni Acing Fresh.
“Program ketahanan pangan ini menjadi wadah pembinaan keterampilan bagi Warga Binaan, sekaligus bentuk kontribusi Lapas Pangkalpinang dalam mendukung ketersediaan pangan yang sehat dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Mulsa.
Sementara itu, Direktur RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang, dr. Della Rianadita, menyampaikan apresiasinya terhadap pengelolaan program ketahanan pangan yang dinilai tertata dengan baik dan memberikan dampak positif.
Menurutnya, kegiatan tersebut tidak hanya berorientasi pada hasil produksi, tetapi juga pada proses pembinaan mental dan karakter Warga Binaan.
“Kami mengapresiasi upaya Lapas Pangkalpinang yang mampu mengelola program ketahanan pangan secara produktif. Kegiatan ini juga menanamkan semangat kerja dan rasa tanggung jawab bagi Warga Binaan sebagai bekal saat kembali dan berbaur di masyarakat,” ungkap dr. Della.
Kegiatan panen pakcoy ini turut diikuti oleh peserta magang sebagai sarana pembelajaran langsung terkait pembinaan kemandirian di lingkungan pemasyarakatan.
Ke depan, Lapas Pangkalpinang diharapkan terus mengembangkan program ketahanan pangan secara berkelanjutan sehingga mampu memberikan manfaat nyata, baik bagi Warga Binaan maupun masyarakat luas.
