Diskusi Jurnalistik: ANTARA News dan Media Nasional Kejar Berita Tekankan Komitmen Etika Pers di Era Digital

Diskusi berlangsung dalam suasana akrab namun sarat makna. Dalam paparannya, Joko Susilo menegaskan bahwa dunia jurnalistik saat ini tengah menghadapi tantangan besar berupa banjir informasi dan maraknya berita bohong (hoaks) yang dapat menggoyahkan kepercayaan publik terhadap media.

“Wartawan harus memahami hirarki berita, mulai dari fakta, opini, hingga isu yang belum terverifikasi. Jangan mudah tergoda oleh kecepatan, tetapi utamakan kebenaran dan tanggung jawab moral kepada publik. Jurnalis sejati bukan pemburu sensasi, melainkan penjaga nurani,” tegas Joko Susilo.

Sementara itu, Dhimas, wartawan dari Media Viral Peristiwa, turut membagikan pandangannya tentang pentingnya sinergi antarsesama wartawan di tengah dinamika media daring.

Ia menekankan bahwa setiap jurnalis harus terus belajar dan memperkuat pemahaman terhadap Kode Etik Jurnalistik, agar berita yang disampaikan tetap berimbang, akurat, dan tidak menyesatkan.

“Kita hidup di zaman pemberontakan informasi. Siapa pun kini bisa menjadi ‘penyampai berita’. Namun wartawan profesional harus tetap berpegang pada kode etik, integritas, dan tanggung jawab sosial. Itulah yang membedakan kita dari sekadar penyebar informasi,” ujar Dhimas.

Diskusi ini juga menjadi momentum mempererat silaturahmi dan kerja sama antarmedia di Bangka Belitung.

Para peserta sepakat bahwa kolaborasi dan saling mendukung dalam pemberitaan akan menciptakan ekosistem media yang sehat, edukatif, dan bermartabat.

Di akhir kegiatan, Joko Susilo menyampaikan pesan kuat kepada seluruh peserta agar tidak pernah berhenti belajar dan memperkaya wawasan jurnalistik.

“Jurnalisme bukan sekadar pekerjaan, tetapi panggilan hati. Tulis dengan nurani, sajikan dengan tanggung jawab,” tutupnya.

Diskusi yang berlangsung dinamis tersebut menjadi refleksi penting bahwa di tengah derasnya arus digitalisasi, jurnalis harus tetap menjadi benteng kebenaran, penegak etika, serta penyampai suara rakyat yang berimbang dan terpercaya.

Penulis: Dhimas